Minggu, 25 April 2010

PSM Aman dari Degradasi,Kalahkan Persiwa 2-0


MAKASSAR -- Hantu degradasi sempat mengancam PSM hingga akhir putaran pertama Indonesia Super League (ISL) 2010. Rentetan hasil buruk membuat manajemen dan suporter cemas akan perjalanan tim. Jika tak ada perbaikan di putaran kedua, untuk pertamakalinya sepanjang sejarah Liga Indonesia,
Pasukan Ramang akan berlaga di kasta kedua kompetisi sepak bola nasional.

Untungnya, kekhawatiran tersebut tidak terbukti. Kemenangan 2-0 atas Persiwa Wamena di Stadion Andi Mattalatta malam tadi, memastikan PSM aman dari ancaman degradasi. Bukan hanya itu. Donasi tiga angka mengantar PSM menembus papan atas dengan poin 43. Ini adalah torehan tertinggi sepanjang ISL 2010.

Bahkan, jika mampu meraih hasil potisif dalam empat laga away yang tersisa, PSM bisa menembus empat besar ISL. Menegaskan status tim kebanggaan masyarakat Sulsel ini masih menjadi salah satu barometer kekuatan sepak bola nasional.

"Kita semua patut bersyukur atas keberhasilan tim lolos dari degradasi. Bagi saya pribadi, hasil ini adalah salah satu anugerah terbesar sebagai pelatih. Bergabung di putaran kedua, kami dibebani target tinggi.

Mengangkat moral dan prestasi tim yang sedang terpuruk. Untungnya target tersebut tercapai berkat dukungan semua komponen tim," kata asisten pelatih PSM, Tony Ho seusai pertandingan.

Begitu antusiasnya manajemen menyambut kemenangan ini, Ketua Umum PSM, Ilham Arief Sirajuddin yang masih berada di Mekah, langsung menghubungi pemain di kamar ganti. Mengucapkan selamat sekaligus janji bonus Rp100 juta.

"Kalian sudah membuat seluruh penggemar PSM bangga. Tapi, jangan pernah berhenti sampai disini. Tuntaskan empat laga sisa dengan hasil positif. Buktikan PSM masih menjadi tim besar yang disegani di pentas sepak bola nasional," pesan Ilham.

Persembahan Dua Korea

Pada pertandingan malam tadi, gol pembuka PSM dicetak stiker asal Korea Selatan, Park Jung Hwan di menit 18'. Gelandang asal Korsel lainnya, Shin Hyun Joon menambah keunggulan pada menit 58'.
Meski tampil di hadapan ribuan suporter fanatiknya, tak mudah bagi PSM mengatasi perlawanan Persiwa.

Kedua tim tampil dalam tempo tinggi. Baik PSM maupun Persiwa menerapkan permainan cepat sejak pluit kick off dibunyikan wasit Djumadi Efendi asal Malang.

Baru satu menit pertandingan berjalan, Park sudah mengancam gawang lawan. Sebuah umpan Diva Tarkas disambut heading mantan pemain Persiba Balikpapan tersebut. Sayangnya arah bola masih menyamping di sisi kiri gawang Galih Firmansyah.

Tekanan demi tekanan terus dilakukan pemain-pemain tuan rumah. Pada menit 10', peluang juga didapatkan Osvaldo Moreno. Sayangnya tendangannya masih mengarah ke badan kiper sehingga gagal berbuah gol.

Persiwa sendiri praktis lebih banyak bertahan. Boakay Edy Foday dan Peter Roumaropen terus dalam pengawalan ketat pemain-pemain belakang tuan rumah. Akhirnya, Park memecah kebuntuan lewat tendangan bebas yang bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, Persiwa mulai mengubah skenario permainan. Boakay cs mulai mampu keluar dari tekanan, terutama setelah masuknya Alberto Mambrasar menggantikan Nurcahyo. Mambrasar yang sejatinya memang adalah seorang gelandang mampu manambah daya serang tim asal Papua ini.

Kesalahan yang dilakukan pertahanan PSM di menit 50' nyaris berbuah gol. Masih untung Foday kurang sabar menyelesaikan peluang sehingga tendanganya melebar. PSM akhirnya menambah gol dari kaki Shin Hyun Joon di menit 58' melalui serangan balik. Shin melepaskan tembakan spekulasi di luar kotak penalti yang gagal diantisipasi kiper.

Pelatih Persiwa, Zaenal Abidin mengakui kekalahan ini lebih karena pasukannya memang sedang kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh dari Maladewa di ajang Piala AFF. "Sangat kelihatan kami terus tertekan sejak menit awal. Kami hanya bisa memberi perlawanan di awal babak kedua, setelah itu kembali tertekan," terang Zainal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar